LELE SEBAGAI PENGGANTI PROTEIN IKAN LAUT
“Saya mengkampanyekan untuk kita semua agar tambah minat
dan menyenangi makan ikan, karena ikan sehat dan banyak protein. Kita harapkan
manusia indonesia tumbuh sehat karena banyak makan ikan, yang tidak makan ikan
saya tenggelamkan” Susi Pudjiastuti
Menteri perikanan dan kelautan Susi Pudjiastuti, mengajak
masyarakat Indonesia untuk menyenangi makan ikan. Salah satu manfaat yang bisa
didapat apabila masyarakat menyenangi makan ikan adalah memperbaiki SDM di Indonesia.
Lalu bagaimana dengan Salatiga, yang tidak ada laut? Sementara untuk
menumbuhkan minat masyarakat Salatiga untuk menyenangi ikan juga tidak mudah,
karena banyak fast food di Salatiga, yang menjadi life style nya
orang Salatiga. Untuk mencari ikan laut segar juga tidak mudah, kita harus
bangun pagi-pagi untuk mendapatkan ikan segar dari TPI, yang mayoritas mereka
memasoknya dari luar kota.
Rasa malas yang tinggi di masyarakat untuk menyenangi
ikan juga menjadi masalah dalam upaya mengkampanyekan menyenangi makan ikan.
Padahal untuk memperbaiki SDM, salah satu langkah yang bisa ditempuh adalah
dengan mengubah pola makan sehatnya, yaitu dengan makan ikan. Karena ikan itu
mempunyai gizi besar, protein besar, dan mengandug omega 3. Supaya warga indonesia
menjadi manusia unggul. Sehingga indonesia akan lebih siap dalam menghadapi
pasar global, khususnya masyarakat ekonomi asean (MEA).
Untuk mengatasi hal tersebut, di Salatiga sendiri bisa
diterapkan dengan mengganti protein ikan laut dengan protein ikan lele. Kenapa
lele? Karena lele mengandung protein hewani yang cukup besar yakni sekitar 20%,
karena mengandung protein yang tinggi sehingga dapat memenuhi kadar protein
dalam tubuh. Ikan lele juga mengandung omega 3, omega 3 yang terkandung dalam
ikan lele membantu proses perkembangan otak.
Sehingga dengan mengkonsumsi lele kita dapat memperoleh
protein yang setara dengan protein ikan laut. Serta tujuan untuk membentuk dan
memperbaiki sumber daya manusia di Indonesia dapat terlaksana.
Komentar
Posting Komentar