BELAJAR BAHASA ARAB



TAMYIZ
Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Bahasa Arab
Dosen Pengampu: Rina Asih Handayani, M.Pd.I.



Disusun oleh:
1. Arif Budi Setiyawan                       (63020160088)
                                       2. Norma Susanti                    (63020160090)



PRODI EKONOMI SYARIAH
FAKULTAS EKONOMI BISNIS ISLAM (FEBI)
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)
SALATIGA



KATA PENGANTAR
Assallamualaikum warahmattullahi wabarokatuh....
Puji syukur penyusun panjatkan ke hadirat Allah Subhanahu wata’ ala, karena berkat rahmat-Nya kami bisa menyelesaikan tugas makalah mata kuliah Bahasa Arab yang berjudul TAMYIZ.Makalah ini diajukan guna memenuhi tugas mata kuliah Bahasa Arab.
Kami mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu sehingga makalah ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya.Makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu, Kami mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan makalah ini.
Semoga makalah ini memberikan informasi bagi pembaca, mahasiswa dan bermanfaat untuk pengembangan wawasan dan peningkatan ilmu pengetahuan bagi kita semua.
Amin ya robbal alamin..
Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarokatuh...



                                                                                                            Penyusun



 

BAB I

PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang Masalah
       Bahasa merupakan suatu bentuk budaya yang dikembangkan oleh panca indera manusia, Agar mereka bisa berinteraksi sesamanya.Bahasa arab sebagai salah satu bahasa yang sangat berkembang didunia menjadi salah satu faktor setiap orang untuk bisa dan mempelajarinya. Di dunia jumlah kaum muslimin semakin bertambah maka semakin bertambah pula orang-orang yang ingin mempelajari bahasa arab sebagai bahasa yang dipilih oleh Allah swt untuk Al Qur’an dan Hadits.
B.     Rumusan Masalah
1.      Apa pengertian Tamyiz?
2.      Apa pembagian Tamyiz?
3.      Apa hukum Tamyiz?
C.     Tujuan
1.      Untuk mengetahui pengertian Tamyiz.
2.      Untuk mengetahui pembagian Tamyiz.
3.      Untuk mengetahui hukum Tamyiz.


BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Tamyiz.

Tamyiz adalah kata benda manshub yang dicantumkan untuk memperjelas makna atau maksud dari fi’il dalam hubunganya dengan fa’il (pelaku) atau maf’ul (objek).Jelasnya tamyiz adalah kata benda manshub yang digunakan untuk memperjelas maksud dari kalimat sebelumnya yang rancu[1].Tamyiz tidak akan terjadi, kecuali harus dengan isim nakirah dan tidak akan terjadi pula, kecuali sesudah kalam tamam atau sempurna (seperti halnya hal)[2].
Contoh :
تَصَبَّبَ مُحَمَّدٌ عِرْ قًا
Muhammad mengalir keringatnya.
       Kata عِرْ قًا (Keringat), yang terdapat pada contoh diatas, berfungsi untuk memperjelas arti atau maksud dari kata   تَصَبَّبَ(mengalir), yang terkait dengan kata مُحَمَّدٌ  sebagai fa’ilnya (pelaku).Sehingga, makna dari kata “mengalir” menjadi lebih spesifik dan jelas.Oleh karena itu huruf terakhir kata عِرْ قًا dibaca nashab yang ditandai dengan harakat fathah.

B. Pembagian Tamyiz.

1. TAMYIZ MUFROD.[3]

Yaitu tamyiz yang menjelaskan kesamaran Dzat. Digunakan sebagai Tamyiz bagi lafazh-lafazh yg menunjukkan[4] :
a.       Adad/bilangan.
b.      Ukuran Jarak
c.       Ukuran Takaran
d.      Ukuran Berat

Contoh :
اِ شْتَرَ يْتُ عِشْرِ يْنَ غُلاَ مًا               Saya membeli 20 Ghulam
Ketika diucapkan  اِ شْتَرَ يْتُ عِشْرِ يْنَ (Saya membeli 20) maka menimbulkan kesamaran,dalam dzat setelah disebutkan  غُلاَ مًا, maka kesamaran dzat tersebut menjadi hilang.
Contoh dalam Al-Quran [5] :
فَمَنْ يَعْمَلْ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ خَيْرًا يَرَهُ . وَمَنْ يَعْمَلْ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ شَرًّا يَرَهُ
FAMAY-YA’MAL MITSQOOLA DHARROTIN KHOIROY-YAROH. WAMAY-YA’MAL MITSQOOLA DZARROTIN-SYARROY-YAROH*.
“Barangsiapa yang mengerjakan kebaikan seberat dzarrahpun, niscaya dia akan melihat (balasan)nya. Dan barangsiapa yang mengerjakan kejahatan sebesar dzarrahpun, niscaya dia akan melihat (balasan)nya pula”. (QS. Al-Zalzalah :7-8)
*Lafazh “KHIRON dan SYARRON” dinashobkan sebagai Tamyiz dari lafzh serupa ukuran timbangan, yaitu lafazh “MITSQOOLA DZARROTIN”.
Tamyiz Mufrod biasanya terletak setelah hitungan (‘adad), dan setelah ukuran (maqodir).
Contoh :
  اِ شْتَرَ يْتُ أَ لْفَ رِ طْلِ سَا جًاSaya membeli 1000 kati kayu jati
Ketika diucapkan اِ شْتَرَ يْتُ أَ لْفَ رِ طْلِ (Saya membeli1000 kati) maka menimbulkan kesamaran,dalam dzat setelah disebutkan سَا جًا, maka kesamaran dzat tersebut menjadi hilang.
Contoh dalam Al-Qur’an:

إِنَّ الَّذِينَ كَفَرُوا وَمَاتُوا وَهُمْ كُفَّارٌ فَلَنْ يُقْبَلَ مِنْ أَحَدِهِمْ مِلْءُ الْأَرْضِ ذَهَبًا وَلَوِ افْتَدَى بِهِ

INNALLADZIINA KAFARUU WAMAATUU WAHUM KUFFAARUN FALAY-YAQBALU MIN AHADIHIM MIL’UL-ARDHI DZAHABAN WALAWIFTADAA BIH.*
“Sesungguhnya orang-orang yang kafir dan mati sedang mereka tetap dalam kekafirannya, maka tidaklah akan diterima dari seseorang diantara mereka emas sepenuh bumi, walaupun dia menebus diri dengan emas (yang sebanyak) itu”. (QS. Ali Imron : 91).
*Lafazh “DZAHABAN” = emas, dinashobkan sebagai Tamyiz dari lafazh serupa ukuran-ukuran yaitu lafazh “MIL’UL-ARDHI” = sepenuh bumi

2. TAMYIZ JUMLAH (NISBAT)

Yaitu tamyiz yang menjelaskan kesamaran Nisbat (tetapnya hukum pada mahkum alaih) dalam jumlah.
Contoh :
تَصَبَّبَ زَ يْدٌ عَرَ قًا              Zaid bercucuran keringatnya.
Ketika diucapkan تَصَبَّبَ زَ يْدٌ (zaid bercucuran), maka maknanya masih samar, ketika disebutkan lafadz عَرَ قًا, maka kesamaran itu menjadi hilang.
a.      Tamyiz Muhawwal.[6]
Yaitu tamyiz yang asalnya perpindahan dari perkara lain.
Contoh :
Muhawwal Anil Fail (Perpindahan dari Fail)

حَسُنَ الشاب خلقاً

HASUNA ASY-SYAABBU KHULUQON* = pemuda itu baik akhlaqnya
*Lafazh “KHULUQON” dinamakan Tamyiz Nisbat, karena menghilangkan kesamaran penisbatan “HASUNA” kepada lafazh “ASY-SYAABBU”, sebagai Tamyiz nisbat peralihan dari Fa’il, karena asalnya :
حَسُنَ خُلُقُ الشاب
HASUNA KHULUQU ASY-SYAABBI = Akhlaq pemuda itu baik.
Contoh dalam Al-Qur’an:

واشتعل الرأس شيباً

WASYTA’ALAR-RO’SU SYAIBAN* = dan kepalaku telah ditumbuhi uban (QS. Maryam :4)
*Lafazh “SYAIBAN” sebagai Tamyiz Nisbat peralihan dari Fa’il lafazh “RO’SU” karena takdirnya: WASYTA’ALA SYAIBURRO’SI.
Muhawwal anil maf’ul (Perpindahan dari Maf’ul)

وَفَّيْتُ العمال أجورا

WAFFAITUL-‘UMMAALA UJUURON* = aku membayar para pekerja itu ongkos
*Lafazh “UJUURON” sebagai Tamyiz Nisbat menghilangkan kesamaran penisbatan “WAFFAITU” kepada “UMMAALA” disebut Tamyiz Nisbat Manqul dari Maf’ul, karena asalnya adalah: “WAFFAITU UJUUROL-UMMAALI” = aku membayar ongkos para pekerja.
Contoh dalam Al-Quran:

وَفَجَّرْنَا الْأَرْضَ عُيُونًا

WA FAJJARNAA AL-ARDHOUYUUNAN* = Dan Kami jadikan bumi memancarkan mata air-mata air (QS. Al-Qomar 12)
*Lafazh “UYUUNAN” adalah Tamyiz Nisbat yg dimanqul/dialihkan dari Maf’ul Bih, karena taqdirannya adalah: “WAFAJJARNAA ‘UYUUNAL-ARDHI.

C. HUKUM TAMYIZ.[7]

1.      Dibaca Nashab.
Setiap kata benda yang menyandang sebagai tamyiz, keadaan huruf terakhirnya harus dibaca nashab (َ) [8]
Contoh : بِكُمْ دِ رْ هَمٍ إِ شْتَرَ يْتَ             
Dengan berapa dirham kamu membeli.
2.      Berupa isim Nakiroh.
Tamyiz disyaratkan harus berupa isim nakirah, hal ini karena melihat tujuan tamyiz adalah untuk menjelaskan dan menghilangkan kesamaran.Dan tidak boleh dengan isim ma’rifat, untuk menjauhi sesuatu yang tidak berguna.

BAB III

PENUTUP

A.Kesimpulan.

Tamyiz adalah kata benda manshub yang dicantumkan untuk memperjelas makna atau maksud dari fi’il dalam hubunganya dengan fa’il (pelaku) atau maf’ul (objek).Jelasnya tamyiz adalah kata benda manshub yang digunakan untuk memperjelas maksud dari kalimat sebelumnya yang rancu.Tamyiz dibagi menjadi dua yaitu tamyiz mufrod dan tamyiz jumlah.Tamyiz harus dibaca Nashab dan berupa isim Nakirah.


[1] Ustad Rusdianto TEBAS BAHASA ARAB SECEPAT KILAT (Jogjakarta:Diva Press,2010),hlm.128.
[2] K.H.MOCH.ANWAR ILMU NAHWU TERJEMAHAN TERJEMAHAN MATAN AL-AJURUMIYYAH DAN ‘IMRITHY (Bandung:Sinar Baru Algensindo,2015),hlm.140.
[3] M.Sholihuddin Shofwan Pengantar Memahami Nadzom Al-Imrithi (Jombang:”Darul-Hikmah”,2007),hlm.132.
[4] Muhammad Ali Mansur http://ponding-com.blogspot.co.id/2012/11/pengertian-tamyiz-alfiyah-bait-356-357.html diakses pada 02 Mei 2017 Pukul 13.00
[5] Ibnu,Toha 2011 “Pengertian Tamyiz” https://nahwusharaf.wordpress.com/tag/tamyiz-jumlah/ diakses pada 4 mei 2017,Pukul 12.05.
[6] M.Sholihuddin Shofwan Pengantar Memahami Nadzom Al-Imrithi (Jombang:”Darul-Hikmah”,2007),hlm.133.
[7] M.Sholihuddin Shofwan Pengantar Memahami Nadzom Al-Imrithi (Jombang:”Darul-Hikmah”,2007),hlm.134.
[8] Ustad Rusdianto TEBAS BAHASA ARAB SECEPAT KILAT (Jogjakarta:Diva Press,2010),hlm.128.

 

DAFTAR PUSTAKA

Shofwan, M.Sholihuddin. 2007. Pengantar Memahami Nadzom Al-Imrithi. Jombang:Darul-Hikmah
Rusdianto. 2015. TEBAS BAHASA ARAB SECEPAT KILAT.Jogjakarta:Diva press
Anwar, Moch. 2015. ILMU NAHWU TERJEMAHAN MATAN AL-AJURUMIYYAH DAN ‘IMRITHY.Bandung: Sinar Baru Algensindo
Hakim, Taufiq.H.2003.AMTSILATI Metode Praktis Mendalami Al-Qur’an dan Membaca Kitab Kuning.Jepara:Al-Falah Offset
Hakim, Taufiq.H.2003.QOIDATI Rumus & Qoidah.Jepara:Al-Falah Offset

Ibnu,Toha 2011 “Pengertian Tamyiz” https://nahwusharaf.wordpress.com/tag/tamyiz-jumlah/



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pesona Puncak Andong di Magelang

AKHLAK TASAWUF